Ad Unit (Iklan) BIG

puisi - Diantara dua Desember

puisi - Diantara dua Desember - Hallo sahabat Update Terkini, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul puisi - Diantara dua Desember, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel puisi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : puisi - Diantara dua Desember
link : puisi - Diantara dua Desember

Baca juga


puisi - Diantara dua Desember




Diantara dua Desember
karya: Ajaz elmazry*

Mula-mula berjalan sebagai kita
Tertawa atas nama berdua
Menangispun kan saling membendung
Kalau aku sakit kamu yang terluka
Kalau kamu bahagia aku yang memancarkan wajah
Kalau malam tiba aku datang sebagai selimut
Kala aku menjelma hujan kamu akan hadir sebagai percikan
Aku dan kamu sudah lama menjadi kita
Melengkapi yang kurang
Memaafkan yang salah
Mendiamkan yang ramai
Merapikan yang berantakan
Sungguh indah sebelum Desember lalu

Kala itu mendung di tengah musm yang masih kemarau
Angin yang seketika mengamuk tak karuan
Gelas di dapur pecah sebelum terisi teh
Tulisan berhenti sebelum kalimatnya sempurna
Kedua mata berkaca-kaca
Ada keteguhan hati yang mulai di uji
Dia hadir sebagai penguasa
Mengambil kisah yang ku tanam
Sedang kamu sebagai aktor masih belum faham peran seorang penipu
Isi rumah semakin berantakan
Janji dan rencana sudah bercampur sampah
Do'a yang sering terpanjat hilang menjadi laknat
Kamu putuskan keluar lewat pintu belakang
Sedang dirimu masih telajang
Aku sebagai pemeran hanya sanggup memperagakan
Tidak dapat berbuat lebih
Di hadapanmu apalagi
Cahaya semakin redup
Bayanganmu semakin tak terlihat lagi
Katanya berlindung pada pelukan yang menghangatkan
Inilah cara Desember menyambut Januari
Kita bukan lagi definisi aku dan kamu
Kita adalah kamu bersama gandengan mesra miliknya
Sedang kita yang lain adalah aku dan segala ruang yang berantakan

Keping perkeping mulai aku susun kembali
Setiap serpihan kaca yang melukai jariku
Ada kakimu yang menginjaknya begitu keras
Aku bersihkan ludahmu di lantai dengan baju yang aku kenakan
Berharap kamu ingat satu hal tentang aku, kamu dan ruangan tanpa cahaya
Hampir satu tahun suntuk
Rumahku kembali aku rawat
Tak banyak yang berubah dari desainnya
Hanya barang yang mudah pecah aku letakkan di tempat yang tak banyak aktifitas dilakukan
Aku sama sekali tidak pernah menyesali
Aku cuma tidak  ingin kejadian Desember lalu

Tepat sekali,
Tahun ini Desember datang bersama dengan hujan
Menghanyutkan sampah air mata, rindu busuk, dan janji  mengering
Ku hidupkan kembali lampu di teras rumah
Tiba-tiba sosokmu datang dengan badan basah kuyup
Aku tak sempat menghela nafas
Handuk di lemari sudah ku pelukkan pada dirimu
Ku suguhkan teh hangat dengan gelas yang sudah di cuci
Minumlah lalu istirahatlah
Selamat datang di rumahku
Untung kamu masih ingat alamatku
Sebelum Januari kedua datang.

Sumedangan, 24 Desember 2019

*Pujangga yang belum beruntung





Demikianlah Artikel puisi - Diantara dua Desember

Sekianlah artikel puisi - Diantara dua Desember kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel puisi - Diantara dua Desember dengan alamat link https://re-plye.blogspot.com/2020/05/puisi-diantara-dua-desember.html

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter