Judul : PUISI | MUSIM PANEN
link : PUISI | MUSIM PANEN
PUISI | MUSIM PANEN
Ajaz_elmazry*
sebut saja kalau sekarang sedang musim panen
orang bersepatu mewah hadir ke sawah-sawah
menabur senyum pada benih kangkung, sawi, padi, tembakau serta tanaman emas lainnya
jalannya gagah, segagah orang-orangan sawah di mata burung emprit
setiap pandangannya lahir antara harapan dan ancaman
sebagai sebangsa burung
tentu tidak tahu membedakan dia manusia atau bukan
sekalipun manusia belum tentu sebaik raja Sulaiman
kalau bukan, semoga tidak tercipta dari iblis
prilakunya hanya merayu, menguasai lalu menindas
sebagai sebangsa burung
yang mencari makan dari keringat tak berkesudahan
berangkat sebelum matahari terbit
pulang setelah cahayanya di jemput senja
pantang kembali sebelum kebutuhan anak-istri tercukupi
tentu bukan ingin berburuk sangka
jika ladangnya tiba-tiba di kasih pupuk gratis, di pasang baliho serta di potret kanan-kiri.
meski sebangsa burung
hak hidup tidak boleh dipermainkan
apalagi sampai diinjak-injak
bumi milik bersama
harus di rawat bersama-sama
sebagai sebangsa burung
tidak akan menuntut hal yang aneh-aneh
cukup biarkan kami berladang di tanah peninggalan nenek-kakek
jangan kotori dengan hama
jangan selalu tumbuhi gedung-gedung megah
jangan biarkan hutan gundul, sungai menjadi pembuangan sampah dan gunung diratakan dengan tanah
tanah adalah aset terakhir
bagi ketahanan serta kemajuan kami sebangsa burung dan kalian manusiamanusia
Sumedangan, 20 Juli 2020
*lahir dan besar dari keluarga tani
Demikianlah Artikel PUISI | MUSIM PANEN
Sekianlah artikel PUISI | MUSIM PANEN kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel PUISI | MUSIM PANEN dengan alamat link https://re-plye.blogspot.com/2020/07/puisi-musim-panen.html
Posting Komentar
Posting Komentar