Judul : Bintang Bintang Kecil Dari Ustadzah Kingkin
link : Bintang Bintang Kecil Dari Ustadzah Kingkin
Bintang Bintang Kecil Dari Ustadzah Kingkin
By. Satria hadi lubis
SAYA tersenyum haru mendapat kiriman dari istri saya, Ustazah Kingkin Anida, berupa botol berisi kertas warna warni berbentuk bintang-bintang kecil untuk anak saya, Fina, yang masih SD.
Ketika saya tanyakan (melalui surat), "Ummi koq sempat sih bikin kertas-kertas kecil sebanyak itu untuk hadiah anak?" Istri saya menjawab, "Itu bukan hanya ummi yang ngerjain, tapi juga dibantu teman-teman di penjara." Oalah...ternyata itu hasil "amal jama'i" toh... hehe
Itulah istri saya yang selalu perhatian dan suka memberi hadiah kepada kami sekeluarga dan kepada orang lain. Spontan dan tanpa pamrih dimana pun dan kapan pun, baik ketika beliau punya banyak rezeki atau sedikit. Di penjara pun, baju dan berbagai peralatan miliknya sering dikasih ke tahanan lain yang ketika masuk gak bawa peralatan yang cukup.
Tinggal saya yang 3 atau 4 hari sekali mengantar pakaian ganti dan perlengkapan sehari-hari ke Rutan Mabes Polri terbengong-bengong kaget karena dapat laporan barang yang ini dan itu sudah disumbangkan.
Istri saya juga bercerita lewat surat, "Alhamdulillah abi...sekarang disini kita bisa sholat berjamaah lima waktu (di kamar tahanan yang berisi dua puluhan orang). Juga ada tadarusan dan pengajian. Doakan ya bi....agar ummi bisa menggerakkan kegiatan keagamaan di penjara," ujar istri saya lagi.
Begitulah Ustadzah Kingkin Anida yang selalu perhatian dan aktif berdakwah di mana pun dan kapan pun. Tentu yang paling beruntung selama ini mendapatkan perhatian beliau adalah saya, suaminya.
Saya sudah terbiasa diperhatikan oleh istri saya selama 30 tahun usia pernikahan kami. Mulai dari berangkat kerja dimana beliau hampir selalu mengantarkan saya sampai ke mobil yang terparkir di luar rumah. Cium tangan dan cipika cipiki juga sudah menjadi menu "wajib" bagi kami berdua jika saya atau istri pergi keluar rumah. Beliau juga sering menyediakan makanan dan minuman untuk saya. Belum lagi perhatiannya terhadap kondisi jasadiyah, ibadah, dan perasaan saya.
Beliau sangat takut melihat saya marah atau kecewa, sehingga perubahan wajah saya saja diperhatian oleh beliau. "Abi marah ya...?" Itu ucapannya jika dilihatnya saya manyun atau muram. Kepatuhannya sebagai istri juga luar biasa. Beliau tidak pernah melakukan sesuatu, kecuali atas izin saya, suaminya.
Dalam interaksi kami sehari-hari sebenarnya saya dan istri juga sering bercanda. Lebih tepatnya saya yang suka mencandai beliau dan dengan antusias beliau akan tertawa atau tersenyum lebar. Walau mungkin lawakan saya garing, namun beliau tetap menghargainya atas usaha saya yang berusaha melawak. Sering dia bilang ke anak-anak kami jika abi tidak menjadi ustadz mungkin sudah jadi pelawak.
Begitulah Ustadzah Kingkin Anida yang selalu perhatian dan menghargai orang lain. Bahkan untuk hal yang kecil sekali pun.
Namun semua perhatian dan penghargaan tersebut hilang untuk sementara waktu ini, dan yang paling merasakan kehilangan tersebut tentu saja saya, suaminya. Seakan timpang hidup ini sepeninggal beliau di penjara.
Semoga beliau segera bebas dari kasus hoax yang menimpanya. Kasus yang menurut saya lebih banyak nuansa politiknya. Sebab beliau bukanlah pembuat hoax. Beliau hanya sekedar meng-copy paste tulisan orang lain yang dikiranya benar lalu di posting di FB beliau.
Ustadzah Kingkin adalah orang yang tidak bisa membuat hoax (berita bohong). Wallahi... selama 30 tahun saya bersama beliau, belum pernah saya saksikan ia berbohong kepada siapa pun. Beliau punya prinsip lebih baik jujur walau menyakitkan daripada berbohong walau manis.
Sifat dasar beliau yang perhatian dan spontan peduli kepada orang lain itulah yang kemudian membuat beliau menjadi aktivis kemanusiaan. Hadir dalam berbagai peristiwa bencana di Indonesia.
Mungkin sifat dasar peduli ini jugalah yang membuat beliau segera memposting tulisan tentang 13 poin yang merugikan buruh jika UU omnibuslaw berlaku, yang sayangnya waktu itu saya tidak mengetahui postingan tersebut. Lagipula tulisan tersebut juga banyak diposting oleh orang lain saat itu di berbagai aplikasi medsos, tapi qodarullah hanya istri saya saja yang ditangkap (bukan berarti saya menuntut agar yang lainnya ditangkap ya...hehe)
Lepas dari semua itu, kami berdua yakin bahwa hal ini adalah ujian dan takdir Allah swt yang harus kami jalani dengan ikhlas, tegar dan sabar.
Doakan ya... agar kami sekeluarga dapat melalui ujian ini dengan baik dan happy ending, berupa dibebaskannya segera Ustadzah Kingkin Anida, sehingga beliau bisa kembali menjadi bintang-bintang kecil yang menyinari lingkungannya. Kembali bisa melanglang buana untuk menyebar kepedulian dan beraktivitas kemanusiaan seperti semula.
Ya Rob kabulkanlah...
source Facebook: Althofunnisa Icha Esmeraldah
Demikianlah Artikel Bintang Bintang Kecil Dari Ustadzah Kingkin
Anda sekarang membaca artikel Bintang Bintang Kecil Dari Ustadzah Kingkin dengan alamat link https://re-plye.blogspot.com/2020/12/bintang-bintang-kecil-dari-ustadzah.html
Posting Komentar
Posting Komentar